Langsung ke konten utama

Andaliman | Feed Aditive, Pengertian, Morfologi, Klasifikasi, sebagai Antibiotik dan Proses Pembuatannya pada Ternak

 Feed Aditive, Pengertian, Morfologi, Habitat, Klasifikasi, Andaliman sebagai Antibiotik  Alami Ternak, dan Potensi Andaliman sebagai Antibiotik pada Ternak.


Sumber: google.com


Pengertian Tanaman Andaliman

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) adalah sumbernya senyawa polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen, serta kuinon. Selain itu dalam andaliman juga terdapat kandungan minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon. Sehingga jika dimakan meninggalkan efek menggetarkan alat pengecap dan menyebabkan lidah terasa kebal.

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan rempah-rempah. Rempah-rempah mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan, antimikroba, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba alami dan bias diaplikasikan pada berbagai produk pangan. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan salah satu tumbuhan rempah yang banyak terdapat di daerah Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Ekstrak andaliman digunakan sebagai antimikroba. Proses ekstraksi komponen antimikroba pada andaliman dengan menggunakan metode maserasi dengan 4 jenis pelarut (Air, Metanol, Etil-Asetat, Heksana). Ekstrakan daliman yang diperoleh diuji fitokimia lalu diuji pada Bakteri Staphylocpcus aureus. Senyawa aktif seperti flavanoid, saponin dan tanin yang terdapat pada ekstrak andaliman mampu menghamabat pertumbuhan Staphylocpcus aureus

Andaliman merupakan tumbuhan liar anggota dari genus Zanthoxylum, salah satu anggota suku Rutaceae (jeruk jerukan).

Perawakan andaliman berupa semak dengan tinggi mencapai 6 m, berbatang kayu dengan diameter sekitar 5- 10 cm, serta berduri pada batang dan rantingnya. Daunnya majemuk, menyirip gasal, berhadapan, berwarna hijau, kedua permukaan kasap, terdapat kelenjar minyak yang mencolok, tepi daun rata atau bergerigi, terdiri dari 3-7 anak daun berbentuk bundar telur melonjong sampai melanset (Hartley, 1966). Tumbuhan liar ini merupakan salah satu rempah khas yang biasa digunakan pada masakan tradisional Batak di daerah sekitar Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara. Andaliman biasa pula disebut dengan merica batak karena bentuknya yang seperti merica. Buah andaliman yang masih muda berwarna hijau, bulat dan kecil, lebih kecil dari merica, mengeluarkan wangi seperti lemon, memiliki rasa tajam yang khas, dan dapat merangsang produksi air liur. Buah yang telah matang berwarna merah tua sampai merah kecoklatan dan warnanya cepat berubah menjadi hitam setelah dipetik.

Habitat Tanaman Analiman

Andaliman hanya dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian 1200- 1500 mdpl dan suhu 15-180C. Sebaran andaliman di Indonesia meliputi Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, dan Samosir yang termasuk pada Provinsi Sumatra Utara. Hal ini mengindikasikan bahwa andaliman memiliki kriteria tempat tumbuh yang spesifik (Hartley 1966; Hasairin 2014).

Morfologi Tanaman Andaliman

            Andaliman merupakan tanaman semak atau pohon kecil bercabang rendah, tegak, tinggi mencapai 5 m, dan menahun. Batang, cabang, dan ranting berduri. Daun tersebar, bertangkai, majemuk menyirip beranak daun gasal, panjang 5-20 cm dan lebar 3- 15 cm, terdapat kelenjar minyak. Rakis bersayap, permukaan bagian atas, bagian bawah rakis, dan anak daun berduri; 3-11 anak daun, berbentuk jorong hingga oblong, ujung meruncing, tepi bergerigi halus, paling ujung terbesar, anak daun panjang 1-7 cm, lebar 0.5-2.0 cm. Permukaan atas daun hijau berkilat dan permukaan bawah hijau muda atau pucat, daun muda permukaan atas hijau dan bawah hijau kemerahan. Bunga di ketiak, majemuk terbatas, anak payung menggarpu majemuk, kecil-kecil; dasar bunga rata atau bentuk kerucut; kelopak 5-7 bebas, panjang 1- 2 cm, warna kuning pucat; berkelamin dua, benang sari 5-6 duduk pada dasar bunga, kepala sari kemerahan, putik 3-4, bakal buah apokarp, bakal buah menumpang. Buah kotak sejati atau kapsul, bulat, diameter 2-3 mm, muda hijau, tua merah; tiap buah satu biji, kulit keras, warna hitam berkilat (Siregar, 2003).

Klasifikasi Tanaman Andalian

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Klass : Angiospermae

Sub klass : Dicotyledoneae

Ordo : Rutales

Family : Rutaceae

Genus : Zanthoxylum

Spesies : Zanthoxylum acanthopodium DC.

2.2 Tanaman Andaliman Sebagai Zat Aditif dan Antibiotik Pada Ternak

 

Andaliman Sebagai Zat Aditif

Pemberian zat aditif (antioksidan) merupakan salah satu upaya untuk mengatasi stress oksidatif dan radikal bebas akibat suhu lingkungan yang tinggi. Antioksidan dapat memperbaiki fungsi enzim akibat kerusakan radikal bebas. Kerusakan dapat dihentikan oleh antioksidan dengan cara menghentikan reaksi berantai dan mengkonversikan radikal bebas menjadi senyawa yang relatif stabil (Zaboli et al., 2013). Perkembangan ilmu nutrisi dalam bidang peternakan sangat pesat dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber daya alam terutama jenis rempahrempah yang banyak mengandung senyawa aditif.

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan salah satu jenis rempah yang berasal dari Sumatera Utara. Andaliman mengandung senyawa alkaloida, fenol hidrokuinon, flavonoida, steroida/triterpenoida, tannin, glikosida, terpenoid dan minyak atsiri, sehingga dapat menghambat radikal bebas (Parhusip, 2006). Buah andaliman merupakan sumber senyawa aromatik dan minyak esensial yang memiliki rasa pedas, memiliki sifat antipiritik dan meningkatkan nafsu makan, dengan kemampuannya ini diharapkan akan mempengaruhi konsumsi ransum broiler. Aktivitas antioksidan pada buah andaliman lebih tinggi dan tahan terhadap panas hingga suhu 175 0C selama 120 menit sehingga aman jika dilakukan pengolahan sebagai zat aditif dalam ransum unggas tanpa merusak kandungan antioksidannya.

Andaliman Sebagai Antibiotik

Ternak unggas memiliki nilai komoditas unggul dalam prospek pasar di Indonesia. Peternak  berupaya untuk meningkatkan produksi ternaknya dengan meningkatkan bobot badan salah satunya dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik telah banyak dilakukan oleh peternak unggas salah satunya adalah penggunaan Antibiotic Growth Promotor (AGP) merupakan antibiotik yang diberikan pada unggas untuk menghilangkan populasi bakteri yang merugikan pada tubuh agar mendapatkan bobot badan yang lebih baik.

Adanya larangan penggunaan antibiotik, karena dapat menimbulkan dampak negatif pada produksi hewan dan kesehatan karena memiliki efek residu pada jaringan dan menyebabkan resistensi antibiotik ketika dikonsumsi oleh manusia (Shazali et al., 2014). Para peneliti mulai mencari alternatif pengganti AGP yaitu dengan menggunakan tumbuhan. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan suatu tumbuhan khas Sumatera Utara. Kulit buah Andaliman atau ilir-ilir, dijadikan bumbu oleh masyarakat batak, sehingga dikenal sebagai merica batak.

Andaliman ternyata juga dapat dijadikan sebagai pengganti alternatif AGP karena fungsinya sebagai imunomodulator. Andaliman dinyatakan memiliki efek stimulasi sistem imun (Purba dan Sinaga 2007), antioksidan (Suryanto et al., 2004), antiinflamasi (Yanti et al., 2011), antikarsinogenik (Kristanty dan Suryawati 2014), dan antibakteri (Muzafri et al., 2018). Purba dan Sinaga (2007) menemukan bahwa Andaliman bermanfaat sebagai imunostimulan. Hal ini diduga karena buah Andaliman mengandung senyawa aktif yang dipercaya dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan manusia, yaitu flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Menurut Saifulhaq (2009), bahwa flavonoid merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat memberikan efek sebagai imunostimulan karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi penyakit.

Tanaman obat tradisional memiliki kelarutan yang rendah dalam lemak serta daya permeabilitas kurang mampu menembus barrier absorpsi, sehingga memengaruhi bioavailabilitas senyawa bahan alam tersebut di dalam tubuh. Teknologi nanopartikel dapat digunakan sebagai alternatif untuk peningkatan kelarutan dan permeabilitas dengan cara memperkecil ukuran partikel (Ramadon dan Abdul, 2016). Nanopartikel merupakan suatu partikel padat dengan ukuran sekitar 10–1000 nm. Nanopartikel banyak digunakan dan aplikasi dalam bidang kedokteran dan farmasi. Nanopartikel memiliki keunggulan sebagai substansi antibakteri antiinflamasi dan aktivitas antioksidan.

Andaliman berpotensi memperkuat sistem imun Pada Ternak

            Pada hewan ternak, buah andaliman suplementasi tepung (TBA) meningkatkan imunitas ayam broiler yang terlihat dari peningkatan bobot pada bursa fabricius (Purba & Sinaga, 2017; Faradillah et al., 2020). Pemberian ekstrak andaliman, nanopartikel andaliman, dan nanoenkapsulasi andaliman dapat meningkatkan jumlah leukosit dan diferensiasi leukosit burung puyuh. Nilai rasio H/L dapat menurun ketika diberikan perlakuan andaliman pada burung puyuh yang sebelumnya telah diinduksi imunosupresan (Ulfa et al., 2020)

 Pembuatan Feed Additives (Pytogenic)

Feed additive merupakan suatu bahan pakan yang ditambahkan dalam jumlah yang sedikit ke dalam ransum dengan tujuan tertentu. Tujuan penambahan feed additive di dalam ransum adalah untuk mendapatkan pertumbuhan ternak yang optimal dan meningkatkan produktivitas ternak. Feed additive dibagi menjadi dua jenis yaitu feed additive alami dan sintetis (Wahju, 2004). Menurut Widodo (2002) fungsi feed additive adalah untuk memperbaiki pakan, meningkatkan efisiensi pakan dan perbaikan kualitas produksi ternak.

Pembuatan Ekstrak Buah Andaliman

Pembuatan ekstrak andaliman yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada penelitian Muzafri et al. (2018) buah andaliman sebanyak 200 g dicuci lalu dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40R”C selama 24 jam lalu dihaluskan. Buah yang sudah dihaluskan ditambah dengan pelarut etanol 70% dengan perbandingan 1:10. Waktu perendaman yaitu selama 24 jam pada suhu ruang dan dilakukan pengadukan. Filtrat kemuadian disaring menggunakan kertas saring, selanjutnya filtrat ektrak buah andaliman akan dibuat dalam bentuk nanopartikel dan nanoenkapsulasi.

Ransum Penelitian

Pembuatan  tepung  andaliman  terdiri  atas  pembersihan  dan  pengeringan  dilakukan  agar bahan  dapat  tahan  lama  dengan  kualitas  yang  masih  baik.      Pengeringan  dilakukan  di  oven dengan suhu 60 °Csampai kering. Bahan yang sudah kering kemudian digiling.Penambahan andaliman dalam penelitian ini diaplikasikan melalui pakan ternak unggas.  Ransum  yang  diberikan  dalam  penelitian  ini  yaitu  penambahan  andaliman  kedalam ransum  basal.  Andaliman  yang  di  pakai  dalam  peneilitian  ini  yaitu  buah  andaliman  yangbenar-benar  matang,  buah  andaliman  yang  benar-benar  matang  biasanya  berwarna  hitam. Setelah  itu  buah  andaliman  ini  dikeringkan  kemudian  diolah  menjadi  tepung,  andaliman ditambahkan kedalam ransum.

2.4 Kandungan senyawa kimia andaliman

            Buah andaliman kaya akan kandungan flavonoid, kuinon, steroid terpenoid, tanin, alkaloid jenis terpene, benzo phenthridine, pyranoquinoline, kwarter isoquinoline, aporphyrine, dan beberapa jenis lignin (Kristanty, 2014; Susanti dkk., 2020). Senyawa aromatik utama dalam andaliman adalah β-myrcene, limonene, (Z)-βocimene, linalool, citronellal, β-citronellol, neral, geraniol, geranial, dan geranyl acetate. Kandungan ekstrak metanol buah andaliman adalah terpene dan turunan terpenoid, senyawa turunan alifatik (neoherculin; etil linoleat; etanol, 2-(3,3- dimethylcyclohexylidene), dan 9,12- oktadekadienoil klorida (Wijaya et al., 2019; Saragih & Arsita, 2019; Sibero et al., 2020; Frederick et al., 2021). Kandungan senyawa-senyawa aktif ini yang berperan dalam beragam potensi andaliman.

 

 Andaliman sebagai antibakteri dan antioksida

Basa basi


Andaliman sebagai antibakteri

Ekstrak heksana buah andaliman memiliki aktivitas antibakteri terhadap Mycobacterium smegmatis. Ekstrak metanol buah andaliman memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik daripada pelarut air dan heksana terhadap Escherichia coli, Salmonella typhimurium, dan Staphylpcoccus aureus. Ekstrak etil asetat buah andaliman mampu menghambat pertumbuhan E. coli. Ekstrak n-heksana dan etil asetat buah andaliman bermanfaat sebagai antibakteri terhadap Salmonella typhi, Bacillus subtilis dan S. aureus (Julistiono et al., 2018; Muzafri, 2019; Sitanggang et al., 2019; Susanti et al., 2020).

Andaliman sebagai antioksidan

Ekstrak kasar andaliman memiliki aktivitas biologis yang potensial sebagai agen antioksidan dan antimikroba (Djati, 2019). Ekstrak etanol dan fraksi alkaloid buah andaliman menunjukkan adanya aktivitas antioksidan kategori kuat dan sangat kuat. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak buah andaliman dengan pelarut aseton, etil asetat, dan etanol berturutturut memiliki nilai IC50 sebesar 857,71 ppm, 359,99 ppm, dan 344,75 (Masri, 2017; Rienoviar et al., 2019; Napitupulu et al., 2020; Susanti et al., 2020). Buah andaliman mengandung beberapa senyawa antioksidan, seperti fitosterol, terpen, karoten, sejumlah besar gammatokoferol, pigmen larut dalam lemak, asam linoleat dan palmitat (Asbur & Khairunnisyah, 2018; Bhatt et al., 2018). Selain itu buah andaliman mengandung asam alifatik amida, buah dan daun andaliman mengandung terpenoid, alkaloid, flavonoid, dan fenolat lain yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.

             KESIMPULAN

·       Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan salah satu jenis rempah yang berasal dari Sumatera Utara. Andaliman mengandung senyawa alkaloida, fenol hidrokuinon, flavonoida, steroida/triterpenoida, tannin, glikosida, terpenoid dan minyak atsiri, sehingga dapat menghambat radikal bebas.

·       Ekstrak etanol dan fraksi alkaloid buah andaliman menunjukkan adanya aktivitas antioksidan kategori kuat dan sangat kuat. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak buah andaliman dengan pelarut aseton, etil asetat, dan etanol berturutturut memiliki nilai IC50 sebesar 857,71 ppm, 359,99 ppm, dan 344,75.

·       Ekstrak heksana buah andaliman memiliki aktivitas antibakteri terhadap Mycobacterium smegmatis. Ekstrak metanol buah andaliman memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik daripada pelarut air dan heksana terhadap Escherichia coli, Salmonella typhimurium, dan Staphylpcoccus aureus. Ekstrak etil asetat buah andaliman mampu menghambat pertumbuhan E. coli. Ekstrak n-heksana dan etil asetat buah andaliman bermanfaat sebagai antibakteri terhadap Salmonella typhi, Bacillus subtilis dan S. aureus.


Demikian penjelasan mengenai Tanaman Andaliman yang sangat bermanfaat di dunia peternakan. Semoga bermanfaat dan terimkasih.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pengolahan Gambir Dengan Metode Tradisional

 Proses Pembuatan Gambir Dengan Metode Tradisional di Desa Sibande Kec. STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat .                  (sumber: dok pribadi) Oleh: Annisa Berutu Gambir  adalah salah satu komoditas Indonesia. Gambir merupakan sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak daun dan ranting tumbuhan bernama Uncaria Gambir Roxb.  Umumnya, gambir digunakan sebagai pelengkap menyirih. Salah satu fungsi gambir paling umum adalah menyembuhkan luka baru dan tidak akan meninggalkan bekas. Selain itu gambir juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti: mengobati sakit kepala terutama sakit kepala sebelah (migran), mengobati diare akut, mengobati sariawan dan bibir pecah-pecah dan lain sebagainya. Umur panen tanaman gambir ialah 1,5 tahun, panen selanjutnya dilakukan 5 atau 6 bulan tergantung kondisi tanaman. Teknik pengolahan gambir meliputi: Pemetikan, perebusan, pengempaan, pengendapan, penirisan dan pencet...

PAJUS | Pasar USU Tempatnya Berbelanja Murah Meriah

 Pajus Dunia Kuliner dan Destinasi Belanja Terbaik Sumber gambar: A Berutu Jl Jamin Ginting No.340 A dan 354 A, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Pasar USU (Pajus) merupakan pasar yang terdapat di sisi kiri Universitas Sumatera Utara.  Kata 'pajak' adalah istilah bagi warga Medan untuk menyebut 'pasar' dimana pasar umum kita ketahui sebagai tempat jual beli barang. Pajus atau Pajak USU dibangun pada tahun 1998. Semula pajus hanya populer dikalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara namun kini terus berkembang hingga semakin terkenal dan menjadi destinasi belanja yang diminati oleh warga luar kampus. Pajus ini memiliki dua simbol, yaitu simbol Pesawat untuk pasar USU dan simbol kapal untuk pajus kuliner. Menurut Edwin Renaldo selaku direktur pajus lambang pesawat dan kapal sebagai pembeda dan sebagai lambang yang akan mengingatkan pengunjung tentang pajus. Selain sebagai dalang sumber pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, tempat bertemunya para ...

Objek Wisata Pemandian Alam Letter Z, SKPC Ramai Pengunjung Saat Meugang

Objek Wisata Pemandian Alam Letter Z, SKPC Padat Pengunjung Saat Meugang Sejumlah pengunjung banyak menikmati pemandian alam Letter Z, desa SKPC, Kecamatan Penanggalan, Aceh (Jumat, 01 April 2022) Meugang merupakan awal penyambutan bulan suci ramadhan yang dikenal dengan menikmati hidangan daging sapi, kerbau, dan kambing. Hal ini dapat dilakukan bersama keluarga, sanak saudara, dan sahabat. Saat semua keluarga telah berkumpul, momen ini dimanfaatkan sekaligus untuk melakukan hal lain seperti pergi menikmati pemandian. Dan tempat pemandian alam Letter Z ini sangat cocok untuk liburan bersama keluarga. .                 (foto: Annisa Berutu)                (foto: Annisa Berutu) Berlokasi di Kecamatan Penanggalan, Pemandian Alam Letter Z, berjarak sekitar 20 menit dari kota Subulussalam. Petunjuk menuju objek wisata sudah lengkap terpampang, agar tidak salah jalan. Teta...